Belajar di
Luar Kelas, Mahasiswa Keperawatan Dalami Falsafah dan Teori Keperawatan
Sambil Mengenal Alam
Makassar, 1
Oktober 2025 – Suasana berbeda terlihat pada kegiatan perkuliahan mahasiswa
keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin
Makassar. Kali ini, perkuliahan tidak berlangsung di dalam ruang kelas,
melainkan di area terbuka yang sejuk dan asri.
Dosen pengampu
mata kuliah, Eva Yustilawati, S.Kep., Ns., M.Kep., mengajak mahasiswa
untuk mengikuti perkuliahan Falsafah dan Teori Keperawatan dengan konsep
belajar di luar kelas sambil mengenal alam.
Menurut Eva,
kegiatan ini bertujuan memberikan suasana belajar yang lebih segar, sekaligus
menanamkan nilai-nilai filosofi keperawatan yang sejalan dengan kehidupan alam
sekitar.
“Belajar tidak
hanya terbatas pada ruang kelas. Alam mengajarkan kita tentang keseimbangan,
harmoni, dan keberlanjutan, prinsip yang juga sejalan dengan falsafah
keperawatan,” jelasnya.
Materi ini
merupakan bagian penting dalam kurikulum pendidikan keperawatan, yang bertujuan
untuk memperkuat landasan berpikir mahasiswa dalam memahami hakikat, nilai, dan
konsep dasar profesi keperawatan. Dalam penyampaiannya, ibu dosen menekankan
bahwa falsafah keperawatan tidak hanya berbicara tentang teori semata, tetapi
juga tentang bagaimana seorang perawat menempatkan dirinya dalam memberikan
pelayanan yang holistik kepada pasien.
“Perawat bukan
sekadar tenaga kesehatan, tetapi juga insan yang memiliki nilai, sikap, serta
pemikiran filosofis dalam menjalankan praktik keperawatan,” ungkapnya di
hadapan mahasiswa.
Suasana
perkuliahan berlangsung interaktif, di mana mahasiswa aktif bertanya dan
berdiskusi mengenai berbagai teori keperawatan klasik hingga kontemporer. Eva
Yustilawati juga menekankan pentingnya penerapan teori dalam praktik
keperawatan sehari-hari, agar lulusan tidak hanya memiliki keterampilan teknis,
tetapi juga mampu berpikir kritis dan reflektif.
Mahasiswa tampak
antusias mengikuti kuliah yang dikemas dengan diskusi interaktif, refleksi,
serta pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar. Mereka diajak
menghubungkan teori keperawatan dengan nilai-nilai kehidupan yang ada di alam,
sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna.
Dengan metode ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami teori secara akademik, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai kemanusiaan, empati, serta kepedulian dan karakter penting yang harus dimiliki oleh seorang perawat profesional.