UIN Online – Perawat yang profesional adalah perawat yang mampu berkomunikasi dengan pasien atau menjadi komunikator yang baik. Syarat ini menjadi yang utama selain menjalankan asuhan keperawatan.
Hal ini diungkapkan Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (UI), Prof Achir Yani Syuhaimie Hamid MN DN Sc pada Seminar Nasional Keperawatan yang digelar HMJ Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Gedung Auditorium Kampus II Samata Gowa, Jum’at (30/03/2012).
“Peran dan fungsi perawat bukan hanya melakukan asuhan keperawatan, tetapi juga dituntut untuk bisa berkomunikasi atau menjadi komunikator bagi pasien, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang digunakan,” ujarnya.
Prof Achir menambahkan bahwa menjadi komunikator yang baik merupakan suatu kompetensi yang sangat utama. “Dari beberapa kompetensi perawat yang ada, menjadi komunikator menjadi kompetensi yang utama,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pertimbangan PPNI Pusat ini menambahkan bahwa pengakuan profesi perawat lahir dari masyarakat, jadi para perawat harus mampu menggunakan knowledge, skill, dan attitude.
Di samping itu, pemberian kewenangan dari masyarakat itu ada dikarenakan perawat punya kompetensi, “Jadi perawat itu diharapkan mampu mengukur ranah kompetensi yang dimilikinya,” ujarnya.
Selain Prof Achir, narasumber lain dalam seminar ini adalah Dr Zulfahmi Alwi PhD, Kepala Pusat Penjaminan Mutu UIN Alauddin. Zulfahmi memaparkan tentang integrasi keilmuan yang ada di UIN Alauddin.
Seminar yang dibuka langsung Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) ini diikuti sekitar 800 orang. Peserta berasal dari mahasiswa UIN Alauddin, Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia, serta Akademi Keperawatan (Akper), serta SMK yang ada di daerah Makassar dan Gowa.