Berdasarkan Amanah UU No. 38
Tahun 2014 tentang keperawatan bahwa mahasiswa bidang Kesehatan pada akhir masa
Pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti uji kompetensi nasional, maka
sejak Agustus 2013 uji kompetensi untuk keperawatan dimulai dengan metode
Computer Based Test (CBT). Dalam perjalanannya uji kompetensi (UKOM) Ners
mengalami beberapa penyesuaian demi memastikan kualitas lulusan perawat di
seluruh negeri. Salah satunya adalah penerapan exit exam pada uji kompetensi,
exit exam berarti UKOM Ners menjadi bagian dari Pendidikan vokasi dan profesi
keperawatan, dengan kata lain mahasiswa dinyatakan menyelesaikan Pendidikan
jika telah dinyatakan lulus Ukom.
Penerapan Ukom Ners exit exam
ini pertama kali dimulai pada periode 2 tahun 2021, yang ujiannya dilaksanakan
pada bulan agustus 2021. Program Studi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar, sebagai salah satu penyelenggara Pendidikan
Ners di Indonesia pun mengikutkan mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk
mengikuti Ukom ners. Sebanyak 41 mahasiswa didaftarkan pada periode ini.
41 mahasiswa yang diikutkan
merupakan first taker dalam Uji Kompetensi, atau mereka yang baru pertama kali
mengikuti uji kompetensi. 41 mahasiswa ini sebelumnya telah dipersiapkan dengan
baik dan sedini mungkin, mulai dari penerapan soal-soal final berbasis uji
kompetensi, Latihan soal uji kompetensi di tiap akhir stase dan pembimbingan
intensif selama 1 bulan yang dibawakan oleh seluruh dosen keperawatan menjelang
pelaksanaan uji kompetensi. Upaya-upaya ini dilakukan untuk mencapai target
prodi yaitu kelulusan 100%.
Per tanggal 1 Oktober 2021
pengumuman Uji Kompetensi dikeluarkan dengan Nomor : 1120/KOM-Kes/X/2021 tanggal 1 Oktober 2021, tentang Hasil Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Ners Periode Agustus 2021. Pada hasil
pengumuman ini, Prodi Ners UIN Alauddin Makassar meluluskan 40 peserta dari 41
jumlah total peserta atau dengan presentase kelulusan sebesar 97,5%. Meski
tidak sesuai target sebelumnya yaitu 100% kelulusan namun hasil ini merupakan
raihan baru dan tertinggi selama mengikuti Uji Kompetensi.
Kelulusan ini tentu tidak lepas dari Izin Allah SWT, dukungan pimpinan mulai
universitas, fakultas dan pimpinan prodi serta yang paling berperan adalah
keterlibatan dosen-dosen keperawatan yang mencurahkan segala ilmu, waktu dan
tenaga mulai dari pembimbingan klinik hingga pembimbingan khusus untuk uji
kompetensi.
Adapun mahasiswa yang belum lulus uji kompetensi akan Kembali
mendapatkan pembinaan oleh prodi agar memiliki persiapan yang baik untuk
menghadapi uji kompetensi selanjutnya.
Penulis : Ardian
Adhiwijaya, M.Kep